Ayo main

Sabar semua kebagian karcis.

Hidangan Pembuka

Asyiiiiiikkkkkkkkk

Nah gitu dong

Terimakasih terimakasih terimakasih

Gedung kesenian ya begini

Setiap aktris aktor atau bintang yang pernah tampil bangga

Apalagi

Mendapat tepuk tangan panjang dan penghargaan yang tak terlupakan

Saturday, August 29, 2009

Grafis Sepatu Butut by Jim B Aditya

Orang yang besar adalah orang yang bisa menaruh hormat kepada sepatunya. Jika dibandingkan dengan aksesori lain, sepatu memang paling jarang mendapat perhatian. Tidak seperti baju, atau celana, atau celana dalam, yang selalu ditaruh di tempat yang necis dan wangi, dan sekali pakai langsung di cuci. Sepatu setelah dipakai biasanya langsung disorongkan begitu saja ke bawah meja atau kursi, dan dicuci paling banter tiga bulan sekali. Itu pun kalau ingat. Padahal apa sih istimewanya celana dalam jika dibadingkan dengan sepatu? Kalau Anda menghadap seorang Presiden tanpa memakai celana dalam, saya yakin tidak akan menimbulkan masalah yang serius selama Presidennya tidak tahu (bahkan kalau ada yang memberi tahu pun - kok usil amat ya - mungkin dia akan kura-kura dalam perahu. Jengah juga kan seorang Presiden harus mengurusi cd orang). Tapi coba bayangkan kalau Anda menghadap seorang Presiden dengan berkaki ayam, wah... itu bisa dianggap penghinaan serius. Melecehkan kewibawaan.

Sunday, August 9, 2009

Resensi Bohongan

Resensi Novel Tri Jil An Buku : Tri Jil An Karya : Tandi Skober Editing: Foeza Hutabarat dan Reni Teratai Air Grafis : Kardi Syaid Dicetak Kakiliat Kencan ah, (2009, ISSNI 234567654) xxxi 879 hal “Matikan matahati! Ayo, isap jempol! Nalar kamu akan liar menari di ribuan huruf yang tidak pernah kamu bisa hentikan! Isap jempol!” Ken Nagasi merangkak di selangkangan Babah Tri Jil An. Mencari hari kemarin yang tertinggal di lubang pantat TrgL4F Mediuchot Hetb! Gila! Siapa yang mencuri trijilan? Tak jelas.

BURUNG MERAK MENGGENDONG MBAH SURIP

Jelajahi ruang putih bercahaya Illahi Olerh Tandi Skober Gerimis kehilangan tangis. Tidak satu tetes airmatapun jatuh. Kenapa? Mbah Surip dan Rendra telah bersua dengan wajah istikamah alam barzah. Kerinduan fitri, yang tentu dicari semua manusia. Kerinduan sebuah ruang bercahaya maha luas, sejuk, hening damai. Dan tak mustahil si burung merak itu menggendong Mbah Surip merentangkan sayapnya menemui alam langgeng yang tak semuram alam dunia. ”Tandi,”ucap lirih Pemred Foeza Hutabarat,”tulis sesuatu yang mebuat aku meyakini bahwa ada nur dalam diri Rendra. Ada gemerlap kata. Ada puisi yang bernyanyi. Ada sajak berzikir petikan senar gitar.”

Pelawak Indonesia Popular

Pelawak Indonesia Popular