Ayo main

Sabar semua kebagian karcis.

Hidangan Pembuka

Asyiiiiiikkkkkkkkk

Nah gitu dong

Terimakasih terimakasih terimakasih

Gedung kesenian ya begini

Setiap aktris aktor atau bintang yang pernah tampil bangga

Apalagi

Mendapat tepuk tangan panjang dan penghargaan yang tak terlupakan

Sunday, December 19, 2010

Menjadi Pelawak, Enak atau Tidak Enakkah?


Jangan underestimated, biar temanya sederhana, ini bukan kajian medioker apalagi elementer. Harry Ruskin (dia bukan pelopor pembagian raskin - beras untuk orang miskin, tapi ilmuwan humor dan penulis buku penuh terobosan kredo berjudul "Comedy is A Serious Business" yang statement-nya di Indonesia sangat mengilhami  Arwah Setiawan - Humor itu Serius - hingga sekaligus melekat, seakan-akan  ingat kalimat itu berarti ingat Arwah Setiawan) mewanti-wanti sejak awal, bahwa proses lahirnya lelucon tidak terjadi karena hasil cengengesan atau bodor-bodoran. Lelucon yang baik, katakanlah bagus, melewati proses kerja yang sama berat dan seriusnya dengan bidang seni lain apakah itu karya sastra, puisi, lukisan, teater, film, dan lain-lain. Semua melewati tahap -- yang di kalangan seniman umumnya menganggapnya sakral -- yaitu kontemplasi.

Apa itu kontemplasi? Tanya sama dukun santet! (mengutip rekan Aant S. Kawisar ha ha ha untuk para perenung). GM Sudarta, kartunis senior Indonesia, menyebut di balik tiap karya kartun/karikatur yang bagus, berjejer rak-rak buku tebal yang memaksa si kartunis rajin-rajin menyimak dan menelaahnya. Mengapa GM tidak bicara soal teknis, bagaimana menggambar yang bagus, bagaimana menyusun komposisi yang enak dilihat, bagaimana mendeskripsi perspektif secara padu dan normatif? Ya, mengapa? Karena tahap itu seharusnya sudah lewat -- untuk para profesional -- Bicara soal teknis adanya di workshop2 atau sekolah2, di belantara pertarungan dan kompetisi, pola pikir yang lazim dipakai ya seperti teorinya Bruce Lee, ketemu lawan ya ambil peluang secepat-cepatnya untuk memukul duluan, sebelum kena pukul lawan! Makna kebajikannya pasti anda sudah lebih tahu dari saya, kan?

Thursday, July 8, 2010

KETOPRAK HUMOR LABUH TRESNO 1/14

Bing Slamet Dukun Palsu (Part 1 of 9)

Jerry Lewis Typewriter

Tuesday, June 22, 2010

Mak dan Ariel oleh P Chusnato Sukiman

Biarkan telinga mendengarkan apa saja…

*

Kali ini saya dan mak (80 tahun) benar-benar beda selera. Dia meminta saya menyetelkan lagu “Bintang di Surga”. Saat itu perasaan tidak percaya dan geli bercampur aduk.

“Jangan terlalu kencang, biar bisa sambil nembang,” katanya. Lalu saya dipinta memapahnya dari kursi roda untuk duduk ke depan satu set gamelan milik bapak yang mulai berkerak.

“Idih, lagu ini Muse banget tau maaak…..” canda saya dengan suara berderak seperti tak rela ada lagu yang kurang masuk selera mampir ke telinga saya.

Monday, March 22, 2010

Topeng Monyet

Cerpen Tandi Skober
SUDILAH kiranya pembaca maklumi bahwa saya ini memiliki profesi sebagai dalang topeng monyet. Berkat profesi ini, hidupku penuh berkah. Saya jadi terkenal, disebut The Real King, dan luar biasa. "Tandi, hebat!" Kenapa saya disebut sebagai sosok yang hebat? Pertama, diriku ini selalu memainkan topeng monyet di sepanjang tahun, bertahun-tahun, terus-menerus, tak putus-putusnya. Kedua, lokasi plus sektor atraksi topeng monyetku bertebaran di semua ruang, di segala waktu, menclok dari abad-abad yang berlari liar. Sekali tempo, misalnya, di ruang-ruang peradilan, tetapi pada detik lain di ruang gedung parlemen, di kantor-kantor, mal, siskamling, lapangan terbang, terminal kereta api, hutan hantu, ladang cengkih, pabrik tebu, pabrik tepung terigu, rumah sakit, monumen-monumen dan lain-lain. Dan kapan saja di mana saja, saya ini selalu berteriak, "Hole, hole, hole...aku ini dalang topeng monyet." Dapat ditambahkan bahwa monyetku ini ternyata mirip saya. Aneh? Nggak juga, tuh. Lagi pula saya tidak malu melihat kunyukku serupa dan sama dengan diriku. Biarin, wong lagi in yang namanya manusia mirip binatang. Bangsat dan Bank Ciantury kan lagi top! Meski begitu, ada juga bedanya antara saya dan monyetku ini.

Thursday, January 7, 2010

Aneka Kartun Indonesia



Pelawak Indonesia Popular

Pelawak Indonesia Popular