Illustrated by Mice Misrad |
Oleh Maman Suherman
PUNCHLINE. Ketika saya menyebut istilah ini, seorang komika (stand up comedian) muda dengan gagahnya
langsung "nyamber", "Wah, Kang Maman kenal istilah stand up juga." Saya tersenyum
saja.
Dia pun makin semangat menjelaskan, kalau "demam" atau "gelombang dahsyat" stand up comedy di negeri ini selepas 2010-an telah merasuk ke jantung sukma banyak orang, tak terkecuali "orangtua" seperti saya, generasi yang hidup di alam Panggung Srimulat, Jayakarta Group, Bagyo CS, Bagito, bahkan jauh sebelumnya, Kwartet Jaya (Bing Slamet, Ateng, Iskak, Eddy Sud), dan kelompok lawak tradisional Pak Item (Tan Ceng Bok) yang mengisi masa remajaku lewat penampilannya di TVRI yang "Menjalin Persatuan dan Kesatuan", di samping tentunya, Ria Jenaka (1982 - 1988).
Dia pun makin semangat menjelaskan, kalau "demam" atau "gelombang dahsyat" stand up comedy di negeri ini selepas 2010-an telah merasuk ke jantung sukma banyak orang, tak terkecuali "orangtua" seperti saya, generasi yang hidup di alam Panggung Srimulat, Jayakarta Group, Bagyo CS, Bagito, bahkan jauh sebelumnya, Kwartet Jaya (Bing Slamet, Ateng, Iskak, Eddy Sud), dan kelompok lawak tradisional Pak Item (Tan Ceng Bok) yang mengisi masa remajaku lewat penampilannya di TVRI yang "Menjalin Persatuan dan Kesatuan", di samping tentunya, Ria Jenaka (1982 - 1988).