
Saya beserta lima pekerja lain seperti terpenjara di pegunungan terpencil, nyaris tidak ada kendaraan yang melintasi desa. Menara BTS yang dibangun di punggung bukit itu untuk menjangkau telekomunikasi seluler tiga kota di sekitarnya. Kami tinggal di rumah milik Perhutani yang sudah lama ditinggal. Seluruh pegawai Perusahaan BUMN itu meninggalkan desa itu setelah reformasi, karena semua kayu jati dijarah oleh penduduk dan tanahnya diserobot untuk lahan pertanian. Pada saat itu melawan rakyat bisa celaka. Karena hutan jati sudah punah, maka tidak ada lagi pegawai yang datang.