Friday, December 30, 2011

Sukses Merangkak Cara Pelawak


Syahdan, ini relung renik tentang nasib pelawak yang tertuang dalam buku berjudul “Bagito, Trio Pengusaha Tawa”.

Suatu malam medio tahun 1982. Gedung pertemuan Nyi Ageng Serang di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menghentak gempita. Dari luar sebentar-sebentar gelegar tawa deras terdengar. Di pentas, tampak trio Warkop DKI: Dono, Kasino, Indro, tengah seru beraksi. Jenaka bukan main. Dari samping panggung, diam-diam sesosok pemuda berjaket biru lusuh menatap takjub ke arah pentas. Segala gerak-gerik Kasino dan kawan-kawan ia cermati dengan tuntas.
Pemuda ceking berambut awut-awutan itu, siapa lagi bila bukan Dedi Gumelar (Miing). Ia baru saja mem-pe-ha-kakan diri sebagai karyawan honorer Pemda DKI yang mengurusi arsip bangunan, dan kini praktis nganggur.
Panggung telah sepi. Dedi tak juga beranjak pergi. Ia lihat Kasino menggenggam segepok uang, lalu sibuk membagiratakan ke sejumlah stafnya. Tanpa canggung Dedi dekati dedengkot Warkop DKI itu. “Mas, gue... selembar dong,” ucapnya tiba-tiba seperti bercanda. Rada kaget Kasino pandangi pemuda tukang angkat-angkut (peralatan) itu, lantas ia sorongkan lembar puluhan ribu itu kepadanya.
Dengan nyengir Dedi lalu mengenalkan diri. “Mas Kasino, saya pengin banget belajar ngelawak sama Mas,” katanya agak terbata. Untuk kedua kalinya Kasino dikejutkan ulah dan ucap pemuda satu itu (hlm. 13-14).
***

Penggalan sebagian kisah di atas itu, bukan saja membuat “merinding” bulu kuduk saat membaca – karena merupakan momentum yang sangat tipikal – tetapi juga menjadi kunci dan peletak dasar nasib trio lawak Bagito yang sebelumnya terlunta-lunta, sehingga berhasil merebut fenomena sukses di kemudian hari. Titik menentukan itu di antaranya, karena Dedi (Miing) berani mengambil langkah ngenger atau ngawulo atau nyantrik pada Warkop DKI.
Ya. Kisah Bagito, baik sebelum maupun sesudah Hadi (Unang) bergabung, penuh dengan cucuran keringat dan air mata. Gambaran hidupnya di masa lalu sangat kontras dengan produk lelucon dan hiburan yang bisa dinikmati saat ini. Bagito, merangkak dari dasar penderitaan, dari bawahnya bawah. Mungkin tak banyak masyarakat umum bisa memahami, bila di balik gebyar tawa dan pekik hura para pelawak, komedian atau penghibur kondang sekalipun, acapkali tersimpan sebagian kenyataan hidup mereka yang amat menyelinap: tragedi dan kepiluan.
Membaca riwayat dan sebagian proses kreatif Bagito yang ditulis dengan pendekatan “manusiawi” ini terasa memperoleh banyak masukan dan inspirasi. Sedikitnya percikan “nilai” dan “kebajikan” universal. Potongan spirit yang membuat seseorang atau sekelompok orang bisa survive di zaman yang penuh persaingan keras.
Menurut penuturan penulis buku ini, Herry Gendut Janarto, Bagito sadar betul bahwa sebuah proses tidak kalah penting dari hasil. Mereka tak ingin cuma “memetik” tanpa lebih dulu “menanam”. Bagito bahkan meloloskan sebagian riwayat kesialan, kedunguan dan kepicikan yang pernah mereka lakukan muncul dalam buku ini. Suatu langkah yang amat hebat, mendahului sejumlah buku riwayat hidup yang seringkali hanya berkutat di atmosfer kebajikan dan basa-basi artifisial.
Adanya bunga rampai komentar dan tanggapan yang dijamin independen dari tokoh-tokoh Umar Kayam, Kris Biantoro, Arswendo Atmowiloto, N. Riantiarno, Marwah Daud Ibrahim, Ishadi SK, Jujuk Srimulat dan lain-lain, makin membuktikan iktikad penerbitan ini memang ingin memberikan semacam tawaran yang luwes bagi masyarakat luas.
Pembaca yang kurang akrab dengan istilah dan idiom Jawa atau asing (Inggris), mungkin sedikit terganggu keasyikan membacanya. Namun sebagai ritme lirik, tidak terlalu berlebihan mengapa penulis buku mengambil keputusan demikian. Dengan gaya penuturannya yang renyah dan akrab, sebenarnya penulis buku cukup punya kemampuan menggiring rasa ingin tahu pembaca.


***

Mengapa penerbitan buku Bagito – selain kelompok Srimulat – terkesan melompati Warkop DKI, para pelawak senior dan pendahulu? Jawaban ini jelas tidak sederhana. Warkop DKI, menurut penuturan Dono, merasa tidak enak (secara etis) bila inisiatif itu datang dari pihaknya. Sementara penerbitan biografi para pelawak pendahulu: Bing Slamet, Bagio, Benyamin S, Basiyo, Johny Gudel, Gepeng dan lain-lain hanya bisa terealisasi bila ada iktikad tulus dari pihak lain yang merasa punya kewajiban moral untuk membukukannya. Dan salah satu pilihannya adalah menerbitkan buku sejenis: apa-siapa pelawak Indonesia.

1 comments:

kisah NYATA berbagi info...
saya belum lama ini
bulan juni 2016
tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
KU DI TIPU

rumah juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160+
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
melakukan pesugihan dana Goib
di desa pagundan
kampung dusun kliwon
kuningan (jawa)
tempat tinggal istri ke 1(TUA)
(anak 2 cowo)
juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
mempunyai 3 istri
selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn...

tempat makam keramat&sumur keramat
desa pagundan (TIPUAN/PENIPU)
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)...
sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih...
membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
35pcs x 600rb = 21 jt
mebeli sesaji (komplit):
nasi tumpeng
buah,menyan,kembang dll
sebesar 14jt lebih...

juru kunci (MENIPU KU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
alamat Rumah tinggal >>>>
istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
Desa sidarja
kampung cisalak
blok pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
yg mengaku juru kunci..
di belakang sekolah SD negri
turun lapangan bola
sidaraja kuningan

ku mengadakan Ritual dana goib
hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
di makam keramat & sumur keramat
di desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
selama 3x...(3 hari komplit sesajen)
tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
juru kunci PALSU
a/n: Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (kuningan)
tepat jam 1 malam di Rumah aku
tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku

setelah melakukan ritual yg ke3x..
(komplit sesajen dari ke 1x-3x)
ku lansung bergegas pulang ke Rumah
dan ku sampai di jembatan yg ke5
hari minggu pkl 11 malam...
ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang...
juru kunci PALSU
a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
ku tlp&sms juru kunci palsu itu
tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..

hati-hati saudara ku
jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
(modus penipuan)

www.ading36thn_penipuan.com
sekian dan terima kasih

alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
juru kunci (PALSU)
a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
(PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
istri (MUDA) ke 2 mempuyai
anak 4 (cewe 3 cowo 1)
desa sidarja
kampung cisalak
desa pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
di belakang SD NEGRI
SiDARAJA KUNINGAN

Pelawak Indonesia Popular

Pelawak Indonesia Popular